Penyakit Auto Immune
Rutnawati Sagala
Nyaris Direnggut Lupus
Untuk menghadapi segala tantangan dalam aktifitas pekerjaan sehari-hari
Rutnawati Sagala, tak perlu lagi cemas jika staminanya mengendur. Karena,
semuanya telah ia percayakan kepada Tahitian Noni Juice yang selama 6 bulan
setia menjaga vitalitas tubuhnya. Namun, tak hanya stamina serta vitalitas
tubuh Rutnawati saja yang dirawat oleh TNJ, penyakit lupus (virus yang
menyerang imunitas tubuh) yang baru terdiagnosa pada Maret 2008 lalu, mampu
dijinakkan oleh TNJ.
Anak keempat dari tujuh bersaudara ini, mulai merasakan keanehan pada
tubuhnya sepuluh tahun yang silam. Pada tubuhnya, muncul ruam-ruam merah yang
cukup mengganggu. ”awalnya di wajah, kemudian menjalar ke seluruh tubuh dan
kepala. Namun medis belum bisa mendiagnosa, dokter hanya curiga bahwa ini hanya
penyakit kulit,” jelas Rutnawati. Pada tahun 2003, gejala yang ditonjolkan
lupus ini semakin mengerikan, ruam muncul semakin banyak dan kulit diseluruh
tubuh melepuh.” sampai-sampai semua (maaf) bulu yang ada di tubuh rontok,”
cerita Rutnawati. Namun tetap saja meids belum mendeteksi apa yang menyebabkan
Rutnawati mengalami hal seperti tu.
Hingga suatu hari, seorang dokter di RS Advent, Bandung, curiga dengan
gejala yang dialami oleh Rutnawati. Semakin hari kondisi Rutnawati semakin
parah dan ia bahkan telah divonis akan meninggal. Setelah menjalani serangkaian
tes, akhirnya diketahui bahwa ia mengidap lupus.
”Puji Tuhan, yang mengijikan saya hidup, berkat TNJ yang ditelusuri adik ipar saya melalui
internet saya mencoba mengkonsumsinya. Dan hasilnya, saya masih berada di sini
dan menceritakan semua pengalaman hidup saya yang cukup mengerikan,” terang
Rutnawati. Rutnawati mendambahkan bahwa, tidak sesuatu hal yang tidak mungkin
di dunia ini. Dan Rutnawati yakin bahwa TNJ memang diciptakan Tuhan untuk
membantu orang-orang yang seperti saya.
Lupus
Ruthia Pasaribu
Imunitas Berhasil Dikembalikan
Darah manis bernama Ruthia Pasaribu, kini merasa
plong dalam menjalani hidup ini. Bahkan jika harus beraktifitas selama 24 jam
pun ia tidak akan keberatan, karena imunitas tubuhnya sudah kembali normal. Ia
merasa lebih kuat dari sebelumnya.
Juli 2006 menjadi awal penderitaan Ruth,
terhadap penyakit lupus yang dideritanya. Mulanya tubuh Ruth timbul lebam. Lama
kelamaan lebam tersebut semakin banyak dan terasa sakit. Anehnya lagi, Ruth
merasa tubuhnya semakin melemah. Padahal ia sudah memenuhi kebutuhan gizi,
nutrisi dan lainnya untuk tubuh. “Jika saya beraktifitas selama 4 jam, saya
harus menggantikan energi saya dengan tidur selama 3 hari,” ceita Ruth.
Medis mendiagnosa ini sebagai gejala lupus,
penyakit yang menyerang imunitas tubuh. Satu-satunya penakluk adalah steroid.
Benar saja, dalam waktu 3 minggu , steroid mengembalikan vitalitas Ruth.
Sayangnya steroid berimbas kepada kerapuhan pada tulang pada jangka waktu lama.
“Obat itu adalah mesin pembunuh jangka panjang,” katanta. Tak ingin memperparah
kondisi dengan meminum steroid, Ruth memilih berbaring di rumah. Ia lalu
mengalami defresi berat dengan kondisi tubuhnya. Derita Ruth membuat sang mama
merasa miris akan kondisinya. Sampai akhirnya doa untuk kesembuhan putrinya
terkabul dengan diperkenalkannya Ruth dengan TNJ.
Awalnya Ruth tidak mau
karena haerganya mahal dan ia pesimistis dengan hasilnya. Tapi melihat kondisi
mamanya yang bisa sembuh dari penyakit ginjal dan jantung, Ruth mencoba
meminumnya. Benar saja, dalam sebulan imunitas Ruth kembali seperti semula. Ia
sudah bisa kembali beraktifitas. “Tuhan mengabulkan doa saya dengan kesembuhan
dan berkat kesembuhan itu saya merayakan natal tahun ini bersama keluarga. Terimakasih
TNJ.”