Jumat, 08 Februari 2013

Stroke


Stroke

Christina S Enjang

 

KINI BAPAK SUDAH MAMPU BERJALAN.


Tak lagi merasa gamang atau sempoyongan, "ujar Christina S Enjang, Istri L.J.Moertiadi. Awal Nopember 2007 lalu menjadi puncak kebahagiaan yang sempurna bagi Christina dan keluarga, sebab sang suami sembuh dari stroke yang diderita sejak Juli 2004 silam. TNJ menyempurnakan kesembuhan Moertadi.

Pendarahan otak yang dialami Moertadi merupakan dampak dari hipertensi yang ia alami sejak 10 tahun silam. Sampai akhirnya Moertadi menderita stroke pertamanya pada Agustus 2002. Selain harus dirawat selama satu minggu di rumah sakit, Moertadi juga tak lagi mampu berbicara normal. Syaraf lidahnya terasa beku untuk digerakkan. Berbicarapun jadi cadel.

Penderitaan yang dialami Moertadi tak hanya berhenti di situ. Stroke kedua yang dialami Januari 2004 lalu, mengharuskan Moertadi kembali dirawat di rumah sakit selama 2 minggu. Kali ini tubuh bagian kanan tak bisa digerakkan secara berlebihan. "Bapak cepat lelah dan bicaranya sudah semakin sulit,"cerita Christina. 

Agustus 2004, Moertadi kembali terbaring di rumah sakit, kali ini selama sebulan. Dokter mendiagnosa stroke ketiga ini berdampak buruk akibat pendarahan hebat di otak. Moertadi tidak bisa bergerak dan berbicara. Berbagai pengobatan dilakukian, dari medis sampai alternatif seperti totok chi. Moertadi juga menjalani terapi berjalan dan berbicara.

Fungsi tubuhnya membaik, tapi pendarahan di otak yang tak bisa sembuh. Dokter mendiagnosa ada penyumbatan pembuluh darah di otak Moertadi. Sayangnya jika diberi obat, justru pendarahan diotak semakin bertambah. Pertengahan Oktober lalu, seorang rekan memperkenalkan Moertadi dan Christina dengan TNJ. Setelah riset di internet mengenai TNJ dan hasilnya bagus, tanpa pikir panjang Christina membeli TNJ. Benar saja, sejak Moertadi mengonsumsi TNJ, pendarahan otaknya lambat laun kembali normal. Bahkan prostat yang juga diidap Moertadi ikut lenyap.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar